Puasa
BAB VIII
PUASA
A. PENGERTIAN PUASA
Puasa menurut bahasa as-siyamu artinya sama dengan al-imsaku yaitu
menahan diri. Sedangkan menurut istilah syara` puasa adalah amal ibadah yang
dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa
mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat karena Allah dengan
syarat dan rukun tertentu. Menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala
sesuatu”, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak
bermanfaat dan sebagainya.145
Firman Allah Swt. dalam surah al-Baqarah ayat 187 :
وكلوا واشربوا حتى یتبین لكم الخیط ألأبیض من الخیط الأسود من الفجر.
Artinya : Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam,
yaitu fajar.
Sabda Rasulullah Saw. :
“Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Saya telah mendengar Nabi besar
Saw.bersabda, Apabila malam datang, siang lenyap, dan matahari telah terbenam,
maka sesungguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang yang berpuasa”. (HR.
Bukhari dan Muslim).
B. Hukum Puasa dan Dalilnya
Puasa bulan Ramadhan itu merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima,
diwajibkan pada tahun kedua Hijriah, yaitu tahun kedua sesudah Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah. Hukum melaksanakan puasa fardhu `ain atas tiap-tiap
mukallaf (baligh dan berakal).
Firman Allah Swt. :
یأیھا الذین امنواكتب علیكم الصیام كما كتب على الذین من قبلكم لعلكم تتقون .( البقرة : 183)
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.( Q.S. Albaqarah: 183)146
Sabda Rasulullah Saw. :
Artinya: Islam itu ditegakkan diatas 5 dasar; (1) bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
patut disembah kecuali Allah, dan Nabi Muhammad itu utusan Allah, (2)
mendirikan salat lima waktu, (3) membayar zakat (4)mengerjakan haji
kebaitullah (5) berpuasa pada bulan Ramadhan147. (HR. Bukhari, Muslim
dan Ahmad)
C. Macam-Macam Puasa
Puasa dilihat dari segi hukumnya digolongkan menjadi empat macam yaitu
sebagai berikut :
1. Puasa wajib
Puasa wajib adalah puasa yang hukumnya wajib dan harus dikerjakan oleh
seluruh umat Islam. Yang termasuk puasa wajib adalah puasa Ramadhan, puasa
nazar, dan puasa kafarat
2. Puasa sunnah
Puasa sunnah hukumnya sunnah. Yang termasuk puasa sunnah diantaranya :
puasa Arafah, puasa tanggal 9-10 bulan asyura, puasa syawal, puasa senin dan kamis,
dan sebagainya.
3. Puasa makruh
Yang termasuk puasa makruh adalah puasa pada hari syak (ragu) yakni pada
tanggal 29 dan 30 bulan Sya`ban.
4. Puasa haram
Puasa haram adalah puasa yang tidak boleh dilakukan pada hari-hari tertentu.
Yang termasuk puasa haram adalah puasa pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul
Adha) dan puasa pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijjah),148
D. Rukun dan Syarat Puasa
Untuk melaksanakan puasa secara benar dan sah, terdapat beberapa syarat
yang diajarkan oleh syara`, baik syarat wajib maupun syarat sah puasa.
1. Syarat Puasa.
a. Syarat wajib puasa
Syarat-syarat wajib berpuasa adalah sebagai berikut :
a. Islam
Orang yang bukan Islam tidak sah puasanya.
b. Berakal
Orang yang gila dan hilang ingatannya tidak diwajibkan berpuasa
c. Baligh
Yaitu orang-orang yang telah dewasa. Sedangkan anak-anak tidak wajib
puasa. Artinya :
“Dari Aisyah ra. berkata Nabi Saw. bersabda: “Qalam diangkat (tidak terkena
beban hukum) dari tiga golongan, yaitu orang yang tidur sehingga dia
bangun, anak-anak sehingga ia dewasa, dan orang gila hingga ia sembuh.”
(HR. an-Nasa`i).
d. Mampu (kuat) berpuasa
Orang yang sudah tua atau sakit yang sudah tidak kuat berpuasa lagi, tidak
diwajibkan berpuasa, tetapi wajib membayar fidyah.
b. Syarat sah puasa
Syarat-syarat sah puasa adalah sebagai berikut :
1. Suci dari darah haid dan nifas
2. Pada waktu yang dibolehkan berpuasa, puasa pada waktu terlarang tidak sah.
2. Rukun Puasa.
Rukun puasa atau fardu puasa adalah sebagai berikut :
a. Niat, yaitu menyengaja puasa
Jika puasa wajib maka niatnya harus dilakukan pada malam hari (sebelum
terbit fajar). Untuk puasa sunah niatnya boleh dilakukan pada pagi hari sebelum
zuhur, seseorang yang berpuasa tanpa niat, maka puasanya tidak sah.
Sabda Nabi Saw.:
Artinya : Dari Hafsah dari Nabi Saw. bersabda : “Barang siapa tidak berniat
melaksanakan puasa pada malam hari sebelum fajar tiba, maka tiada
puasa baginya”.(HR. an-Nasa`i)
Adapun hadis yang membolehkan niat siang hari (pada puasa sunnah) adalah Artinya : Dari Aisyah ra. berkata, pada suatu hari Rasulullah Saw. masuk (pulang),
lalu beliau bertanya, apakah kamu punya sesuatu untuk dimakan ? jawab
kami “tidak” lalu beliau bersabda, “Kalau begitu aku puasa”. (HR.Muslim)
c. Menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan
puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Afni Ulfia(202233008)
Komentar
Posting Komentar